THE BEST SCHOOL

Selamat Datang Di Blog SMA Negeri 1 Watampone, Sekolah Unggulan Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Yang Membina Generasi Muda Dan Di Harapkan Menjadi Generasi Cerdas, Tangguh, Displin Dan Berakhlak Mulia. Blog Ini Merupakan Sarana Informasi Dan Komunikasi. Semoga Dengan Adanya Blog Ini, Informasi Dari SMA Negeri 1 Watampone Dapat Disebarluaskan Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat.

Jumat, 09 Maret 2012

Siswa SMAN 1 Watampone Bak Selebriti


SYUTING sinetron pendidikan bertitel Serpihan Hati sukses dihelat di SMAN 1 Watampone, Kabupaten Bone selama dua hari, Sabtu-Minggu, 11-12 Februari. Pembuatan sinetron ini didalangi Fajar TV. Ini merupakan kali pertama sekolah ini menjadi tuan rumah dan siswa-siswinya menjadi aktor dan aktris pada sinetron yang akan tayang di Fajar TV.

Syuting sinetron pendidikan ini banyak menyita perhatian, gak terkecuali masyarakat sekitar. Proses taking gambar di beberapa lokasi pun  menjadi objek tontonan. Mulai dari guru-guru, siswa yang belum sempat berperan, bahkan beberapa masyarakat yang melintas di sekitaran lokasi, selalu dibuat penasaran. Proses pengambilan gambar pun selalu ramai.

Di sinetron yang dibintangi Titin dan Yuli sebagai pemeran utama ini, mengangkat cerita yang dekat dengan kehidupan nyata para pelajar. Cerita tentang kecemburuan sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, cerita tentang persaingan demi persaingan, hingga persahabatan dan lelucon-lelucon yang biasa dilakoni pelajar di sekolah.

Nah, gak sekadar membuat skrip sinetron lalu diolah menjadi tontonan yang pas di rumah, tapi sinetron yang dibuat ini juga memiliki pesan moral. Yah, menjadi individu yang rendah hati dan gak sombong.

"Disini kan, ceritanya banyak tentang cerita anak sekolah yang saling cemburu lalu ada persaingan. Tapi intinya, pesan moral disini, jadilah pribadi yang tidak pernah sombong dengan kemampuan yang dipunyai. Jangan merasa paling pintar, lalu yang lain diabaikan. Harus disadari, selalu ada kekurangan di balik kelebihan yang ada. Jadi, mari saling melengkapi," kata Zoal Rachman, penulis skenario sekaligus sutradara Serpihan Hati.

Menilik prosesnya, pengambilan gambar di setiap scenenya itu diulangi hingga dua belas kali taking gambar. Ini menandakan totalitas yang dilakukan kru untuk hasil terbaik. Para pemain pun gak bisa ditampik merasa nervous dan was-was dengan aktingnya. Tapi, sekali lagi, sikap profesional ternyata ditanamkan kuat sebelum memulai akting. Makanya, performa peran pun maksimal dan menemukan feel terbaik.

"Guru kan sudah menjadi profesi saya setiap hari. Jadi, tidak canggung lagi untuk berperan. Tidak terlalu tegang lah untuk berakting. Justru, rasa senang, bangga, dan syukur bisa ikut andil dalam sinetron ini," imbuh Dra Andi Muniati Nur, salah satu guru yang juga berperan sebagai guru di sinetron ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs H Taswin Alibin, memberi apresiasi yang positif pada pembuatan sinetron pendidikan ini. Menurutnya, pelajar di Bone khususnya, memang punya bakat-bakat menjadi sineas muda. "Anak muda bone sangat potensial," ujarnya. Taswin pun berharap, pembuatan dan pemutaran seinetron pendidikan ini terus berlanjut. Sehingga mampu mengasah potensi-potensi yang dimiliki para anak muda. Gak hanya di wilayah di Smansa Watampone saja.

Beberapa tempat menjadi lokasi syuting sinetron ini. Diantaranya; di Kafe Magaya, dalam ruangan kelas, di kantin sekolah, di musalla yang disetting menjadi tempat latihan teater, di dalam perpustakaan, di halaman sekolah, dan di rumah. Untuk lokasi rumah, kediaman camat Tanete Riattang Barat, H Sumardi.

Pada pembuatan sinetron ini, sosok yang amat mendukung juga datang dari kepala sekolah, Drs Masseppirang MSi. Menurutnya, lewat kegiatan seperti ini, pun akan mengisi kegiatan para siswanya pada aspek yang positif. Jadi, mereka gak sempat melakukan kegiatan yang gak baik dengan kesibukannya berperan di sinetron ini. "Kegiatan ini amat bagus dan positif. Kami pihak sekolah amat mendukung. Dengan begitu, bakat-bakat pelajar bisa diesplor. Bisa saja, ada yang mampu menembus perfilman, mereka mampu mewujudkan bakatnya sebagai sineas muda," ujarnya.

Gak hanya mendapat support dari kepala sekolah, seluruh stake holder sekolah, gak terkecuali guru pun memberi dukungan moril yang luar biasa kepada para siswanya yang berperan. "Senang sekali melihat para siswa mampu berakting. Apalagi ini akan ditonton di televisi. Kami sebagai guru bangga lah," ungkap Drs Ishak MPd, salah satu guru kepada kru KeKeR. Any way, nantinya, sinetron pendidikan yang berdurasi tiga puluh menit ini bisa dinikmati Selasa, 21 Februari mendatang di Fajar TV. Don't missed ya, Guys! (resky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar