caranyaaa...
1. Pahami Medan
2. Atur Strategi dan Taati
3. Kenali Guru
4. “Suap” Putih
5. Usaha Keras
1. 1. Pahami Medan
Bukan perang tapi
bisa diibaratkan seperti itu. Sebelum perang yang
harus dan pasti kita lakukan adalah memahami di medan seperti apa kita
berperang. Jadi, kita bisa memperkirakan, mengatur, serta memanipulasi
kekuatan kita. Sama halnya saat kita mulai awal semester/tahun ajaran,
biasanya dosen/guru memberi dan menjelaskan pada kita silabus/satuan
acara pembelajaran. Hal ini jangan dianggap remeh, walau terlihat
sepele, ini bisa menjadi modal kita untuk “langkah ke-2”(Atur Strategi
dan Taati) karena ini adalah peta medan pertempuran selama satu semester
ke depan/tahun ajaran. So, jangan ragu untuk mengetahui/mempelajari
silabus. Kalau tidak diberi jangan sungkan bertanya sama dosen/guru
tentang silabus karena kita berhak tahu akan hal itu.
2. 2. Atur Strategi dan Taati
Setelah silabus kita dapat, langsung kita pelajari. Biasanya dalam
silabus disertakan buku-buku referensi. Maka mumpung masih semangat
langsung cari bukunya, beli di took atau pinjam di perpustakaan juga
ok…jangan malas!!! Guna silabus adalah agar kita tahu materi apa saja
yang dipelajari hingga akhir semester/T.A. Boleh dibilang nyolong start,
kita sudah paham/tahu sebelum materi tersebut dibahas oleh dosen/guru
karena kita tahu “petanya”, karena kita sudah baca materinya terlebih
dahulu.
3. 3. Kenali Guru
Banyak murid membenci gurunya dengan berbagai alasan,
sehingga ada yang memberi julukan “killer”, karena terlalu disiplin,
jutek, sensitif, de el el. Jadi, ga heran kalau kita ngarep mereka ga
masuk pas pelajarannya padahal kalau hal ini sampai terjadi yang rugi
kita sendiri. Tak kenal maka tak sayang, seperti pepatah ini. Kita
membenci mereka karena kita ga kenal sama karakter masing-masing guru. Kalau “killer”, disiplin, jutek, dst. Itu mah udah
sifat-sifat umum manusia, kan mereka juga manusia!? Kita juga
kadang-kadang punya sifat sepeti itu. Makanya, dekati mereka, ajak
ngobrol (paling ga basa-basi). Kalau ketemu di luar kelas jangan segan
untuk menyapa jangan malah ngibrit, professional lah…kegiatan dikelas ya
guru sama murid tapi kalau udah di luar kelas anggap mereka sebagai
teman. Banyak untungnya kalau kita mengenal karakter mereka, kita jadi
tahu mana yang mereka suka dan tidak mereka suka dari sikap murid pada umumnya. Setelah hal itu kita tahu, kita bisa
menggenjot yang mereka suka dan meminimalisir hal-hal yang tidak mereka
suka. Contoh : guru suka sama siswa yang hadir tepat waktu, dan
sangat benci sama siswa yang datang terlambat dan tidak suka ngasih
toleransi. Sikap kita sebagai murid ya usahan jangan pernah
terlambat.
Untuk mengenali karakter guru sebenernya kita ga harus ndeketin
mereka secara fisik, bisa juga Tanya sama senior yang pernah diajar sama
dosen/guru yang bersangkutan.
4. 4. “Suap” Putih
Yang ini dijamin sah dan legal. Apa maksudnya? Setelah kita paham
karakter masing-masing guru, tahu apa yang mereka suka dari murid dan tahu yang mereka benci. Next step is…Cari muka,
menjilat, dan so sweet di depan mereka. Usahakan dimata mereka kita yang
terbaik dengan tidak njelekin yang lain.
Beberapa contoh so sweet di depan dosen/guru :
· Rajin masuk, bahkan ga pernah telat.
· Selalu ngerjain tugas tepat waktu atau bahkan selesai sebelum deadline
· Aktif di kelas
· Suka menyapa di luar kelas
· Inget tanggal ultahnya…hehehe
5. 5. Usaha Keras
Setelah keempat langkah diatas sukses dilakukan, final step is back to
the yourself, kembali ke diri sendiri. Kita butuh usaha yang keras untuk
sebuah kemenangan/keberhasilan.
Catatan:
Kelima cara yang gw jelasin diatas adalah “faktor x” yang juga bisa
menentukan keberhasilan, selain faktor utama yaitu kecerdasan, bakat,
dan kemampuan.
Ok…Peace off!! We have the right to live in peace!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar