THE BEST SCHOOL

Selamat Datang Di Blog SMA Negeri 1 Watampone, Sekolah Unggulan Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Yang Membina Generasi Muda Dan Di Harapkan Menjadi Generasi Cerdas, Tangguh, Displin Dan Berakhlak Mulia. Blog Ini Merupakan Sarana Informasi Dan Komunikasi. Semoga Dengan Adanya Blog Ini, Informasi Dari SMA Negeri 1 Watampone Dapat Disebarluaskan Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat.

Minggu, 11 Desember 2011

UAN 2012 Semakin Ketat

Ini warning bagi siswa yang akan menjadi peserta ujian nasional (unas) tahun depan. Sebaiknya jangan sembarangan percaya jika ditawari soal-soal unas yang diedarkan pihak tertentu. Sebab, soal yang beredar itu belum tentu asli.
Untuk membuktikan keaslian soal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan sistem security printing berupa kode-kode soal ujian. Dengan sistem itu, Kemendikbud menjamin bahwa keamanan unas tahun ini lebih ketat daripada tahun-tahun sebelumnya. Terutama, menyangkut kebocoran soal.
Mendikbud M. Nuh mengatakan, kualitas pelaksanaan unas pada 2012 harus lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, ada tiga persoalan krusial yang menjadi perhatian Kemendikbud. Pertama, pembuatan soal ujian. Sebab, tahap tersebut menyangkut substansi ujian. ’’Kerahasiaannya harus terjamin,” ujarnya saat ditemui di Hotel Mercure Grand Mirama kemarin (10/12).
Kedua, pencetakan naskah soal. Menurut Nuh, tahap itu bisa menjadi sumber malapetaka jika keamanan dan kerahasiaannya tidak dijaga. Karena itu, untuk menjaga dua hal tersebut, diterapkan sistem security printing. Yaitu, pencetakan naskah soal dengan menggunakan kode-kode. Dengan penggunaan kode, bisa diketahui tempat pencetakan tiap naskah soal. ’’Bisa dilacak naskah soal A atau B dicetak di percetakan mana,” jelasnya.
Dengan sistem tersebut, kebocoran soal bisa diketahui dengan mudah dan cepat. ’’Apakah benar soal itu asli atau palsu. Jika soal itu asli, berarti kebocoran soal telah terjadi. Dengan begitu, kebocoran tersebut bisa dideteksi terjadi di percetakan mana. Itu bisa ditelusuri,” bebernya. Bisa diketahui juga bila ternyata soal yang dianggap bocor tersebut palsu. Sebab, soal palsu yang diedarkan itu tidak memiliki kode. ’’Jika ada pihak yang mengedarkan atau jualan soal, kita tahu kalau itu palsu,” ujarnya.
Masyarakat harus tahu bahwa soal yang dijual atau beredar belum tentu asli atau terjadi kebocoran. ’’Karena bisa jadi palsu. Ini nanti mudah diketahui dan dilacak,” beber mantan rektor ITS tersebut.
Untuk meminimalkan terjadinya kebocoran, pencetakan soal akan terpusat di Jakarta, tidak lagi di daerah. Hal itu, kata Nuh, dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan kontrol. Dengan sistem baru tersebut, Kemendikbud berharap, kerahasiaan dalam pelaksanaan unas lebih terjamin.
Selain itu, Kemendikbud akan memberlakukan lima model soal. Sistem tersebut memang dipakai pada tahun sebelumnya. Bedanya, ada sistem pemutasian. Misalnya, dalam sehari ada dua mata pelajaran yang diujikan. Pada jam pertama, siswa X mendapat tipe soal A. Namun, pada jam ujian kedua, belum tentu siswa tersebut mendapat tipe soal yang sama. ’’Ini memperkecil kecurangan. Jadi, pemutasian soal ini akan dibuat secara dinamis,” jelas alumnus Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Prancis, itu.
Nuh mengakui, unas tahun depan akan dibuat lebih complicated. Hal tersebut, lanjut dia, semata-mata dilakukan untuk mengurangi tingkat kecurangan. ’’Pemerintah akan terus memperbaiki pelaksanaan ujian ini,” jelas bapak satu anak itu.
Sistem penilaian unas tidak mengalami perubahan. Komposisi penilaian tetap 40 persen berasal dari ujian sekolah dan 60 persen dari unas. Kelulusan siswa, kata Nuh, tetap ditentukan pihak sekolah dengan mempertimbangkan empat penilaian. Pertama, siswa menyelesaikan seluruh program pendidikan. Kedua, lulus seluruh mata pelajaran yang diujikan. Ketiga, lulus pelajaran akhlak mulia atau berkelakuan baik. Keempat, lulus unas. Pelaksanaan ujian yang berlangsung serentak pada 16 April 2012 itu sudah disiapkan dengan matang.
Nuh juga menjamin pelaksanaan ujian tidak terganggu oleh hari libur nasional atau tanggal merah. ’’Kami sudah mempertimbangkan bahwa ujian ini tidak bertabrakan dengan hari keagamaan semua umat beragama,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar